REDAKSI88.COM– Banjir bandang tahun 2022 lalu yang meluluhlantakkan bangunan jembatan gantung Desa Talang Baru Ginting Kecamatan Air Besi Bengkulu Utara, kini menyisakan kenangan dan butuh perhatian semua stakeholder. 

Pasca peristiwa banjir aktivitas masyarakat setempat yang mayoritas petani kebun sempat terhenti, karena jembatan penghubung satu-satunya yang merupakan akses jalan menuju ke ladang warga tidak dapat dilalui. 

“Jembatan gantung yang diterjang banjir saat itu karena tiang bangunan jembatan banjir material yang dibawa oleh air kemudian menghantam tiang jembatan tersebut hingga ambruk,” kata Kepala Desa Talang Baru Ginting Bambang Wahyudi, Selasa (25/7/2023). 

Bambang menjelaskan, material yang dibawa air saat itu tidak menutup kemungkinan sampah dan material kayu yang besar besar dari perusahaan tambang batubara di hulu sungai. 

“Material kayu kayu besar inilah tersangkut di tiang jembatan mengakibatkan laju air terhambat dan akhirnya banjir bandang saat ikut menyapu bangunan jembatan,” ujar Kades. 

Kendati begitu, Kades mengatakan pasca banjir pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), akan tetapi ditanggapi dengan slow respon. 

“Saat itu kami sudah melaporkan ke dinas terkait seperti BPBD dan juga PUPR Bengkulu Utara secara tertulis, namun sampai detik ini tidak ada tanggapan,” kata Kades.