3. Ayah yang siaga

Menjadi seorang suami, tidak hanya berfokus untuk menjadi sosok yang baik bagi pasanganmu, melainkan bagaimana kelak engkau menjadi seorang ayah siaga.

Mau ikut andil dalam pola pengasuhan dan perkembangan anak, yang mampu memanage segala emosi demi kebaikan rumah tangga.

Cermat dalam mengambil setiap keputusan dengan tak segan dalam melibatkan istri, sekaligus yang mau berkorban banyak hal demi kepentingan keluargamu.

4. Nafkah yang baik

Kesanggupanmu dalam memberi nafkah kepada keluarga juga tak kalah penting dalam mempersiapkan diri menuju pernikahan.

Karena telah menjadi kewajiban seorang pemimpin rumah tangga, untuk memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya.

Engkau tak dituntut untuk kaya raya atau hidup dalam kemewahan, cukuplah kesederhanaan menjadi pakaianmu.

Engkau dapat memastikan bahwa keluargamu mendapatkan sesuatu yang layak atas apa yang telah engkau perjuangkan.

5. Keluarga sebagai prioritas

Tidak hanya nafkah berupa materi. Keluargamu juga membutuhkan nafkah batin berupa keberadaan dan keterlibatanmu secara fisik dalam membersamai mereka.

Karena pemimpin yang baik adalah memprioritaskan keluarganya dan terus berusaha untuk menumbuhkan ikatan yang kuat antara satu sama lain, sehingga terciptalah rumah tangga yang penuh kasih sayang.***