REDAKSI88.com – Viralnya soal ditahannya ijazah para pelajar disalah satu SMK di Kota Bengkulu oleh pihak sekolah, dampaknya kian bergulir. Mulai dari  Walikota turun tangan membantu pelunasan uang tunggakan para pelajar, Selasa (24/8/2021)  hingga berbagai kesan tak elok akibat hal itu terpublish.

Melihat fenomena yang ada di Provinsi Bengkulu ini, Benny Suharto, pengusaha nasional yang juga politisi dan Bendahara Umum  Partai Ummat  merasa ‘gerah’ sekaligus  prihatin  apa yang terjadi pada  SMK, SMA sederajat  yang notabene merupakan kewenangan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu itu.

Tapi apa yang sudah dilakukan berbagai pihak dalam mengatasi, membantu masalah generasi penerus bangsa  yang terkendala ekonomi tersebut, tentunya  itu merupakan perbuatan baik. Malah seandainya tak ada yang membantu para pelajar  yang konon mengalami kendala ekonomi akibat ekses pandemi Covid-19, maka pembiaran itu adalah kezaliman.

“Hanya saja. sebaiknya masalah yang ada di Provinsi Bengkulu  itu diselesaikan secara arif dan bijaksana antara intern Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Pemerintah Kota Bengkulu. Apalagi terlalu ‘vulgar’ dipublikasi pada berbagai media hingga menasional. Kan akibatnya Provinsi Bengkulu yang malu”, ujar Benny Suharto yang kini menetap di Ibukota Jakarta saat diwawancarai kemarin sore.

Meskipun ia menetap di luar Provinsi Bengkulu, perkembangan informasi yang ada tetap menjadi pantauannya. Ini salah satu bagian kecil dari rasa kecintaan terhadap daerah. Benny Suharto mengaku dirinya tetap peduli terhadap Provinsi Bengkulu, termasuk  memberikan usul terhadap soal penahanan Ijazah, termasuk  ada siswa sekolah dasar sederajat yang diinformasikan tak sanggup membayar SPP.

“Saya hanya memberikan usul dan tak ada tendensi lain. Alangkah baiknya, persoalan  apapun yang menyangkut kewenangan provinsi, kota dan kabupaten, dapat dibicarakan antar stakeholder , sesuai cerminan sinergisitas tugas dan fungsi kewenangan masing-masing. Ini saya rasa penting, dari pada setiap kekurangan yang ada dalam kepemimpinan disebarluaskan di Medsos atau di massa media. Kan yang dilakukan tetap tekad untuk membangun”.

Benny Suharto saat ditanyakan, apakah ada muatan politik dari soal ditahannya ijazah para pelajar, termasuk  tersiarnya soal ada pelajar yang tak mampu lagi membayar SPP sehingga pelajar tersebut tak dapat lagi aktif mengikuti pelajaran?

Politisi Partai Ummat ini enggan mengatakan hal itu. Semua itu kesalahan oknum, bukan lembaga atau institusi. Jangan memandang sesuatu hal itu dengan pandangan buruk sangka, meskipun para pemimpin yang ada dari partai politik.

“Selagi hal yang baik dilakukan, maka masyarakat wajib dukung itu. Tentu, bila diluar kewenangan maka sebaiknya  berkoordinasi-lah.  Bila kezaliman yang dipertontonkan, lawan secara konstitusional, arif dan bijaksana untuk Provinsi Bengkulu yang sebelumnya sempat beberapa kali dipermalukan secara nasional”, kata Benny Suharto di sela kesibukannya. (bb)