BENGKULU UTARA, redaksi88.com — Pasca terjadinya longsor di area persawahan Sungai Air Besi, Desa Gunung Selan Bengkulu Utara. Petani padi kesal dan keluhkan pemerintah daerah setempat, sebab dinas terkait belum respon dan tanggap.

Disampaikan Andi, seluas 15 hektar sawah terbentang di wilayah itu, setidaknya 1 hektar positif gagal panen karena sawah terendam air.

“Sudah kita sampaikan kepada dinas terkait, seperti PPL, dinas DTPHP, PUPR dan BPBD terkait longsor di area persawahan kami ini. Tapi tak kunjung ditangani,” sesal dia, (28/10).

Dikatakan Andi, longsor itu terjadi pada (9/10) lalu. Terhitung sudah memasuki dua pekan, meskipun belakangan ini sudah ada survey dari dinas PUPR.

“Satu hektar sudah terendam air, karena siring irigasi tertimbun tanah. Tiga hektar tidak lagi terendam air, berkat gotong royong masyarakat membuat siring pembuangan,” jelas dia.

Lanjut Andi, pihaknya menunggu alat berat yang diturunkan pihak terkait untuk penanganan longsor. Apa lagi, kondisi sekarang ini curah hujan sangat tinggi di wilayah Argamakmur.

“Masyarakat petani sawah dilarang dinas terkait mengganti komoditi padi menjadi lahan perkebunan. Namun menanggapi persoalan ini tidak kunjung tuntas,” tandas dia. [arh]