REDAKSI88.com – Puluhan warga Desa Gunung Selan Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara ricuh dengan pekerja tambang batubara PT Putra Maga Nanditama (PNM) di wilayah desa setempat, Senin (6/12/2021). 

Berdasarkan informasi, beredarnya video amatir berdurasi kurang lebih 1 menit tersebut tampak warga tengah bentrok dengan pekerja tambang. Belum diketahui secara pasti motif kericuhan yang terjadi. 

Kepala Desa Gunung Selan, Mukti Ali dikonfirmasi mengakui, adanya kericuhan antara warga dan pekerja tambang. Namun permasalahannya sudah selesai dan damai antara kedua belah pihak. 

“Saya tahunya saat di telpon, kalau warga demo ke lokasi tambang batubara. Saat itu saya tengah menghadiri acara di kantor Inspektorat,” kata Mukti Ali, (7/12/2021). 

Mukti menambahkan, kericuhan terjadi disinyalir buntut dari kekesalan warga kepada pihak perusahaan. Lantaran pihak perusahaan tidak melibatkan warga sekitar terkait pembangunan  ruas jalan yang tengah dibangun pihak perusahaan. 

“Warga disini kan banyak kuari, tapi pihak perusahaan menggunakan pihak luar untuk mengerjakan pembangunan jalan mereka tanpa memberdayakan warga disini,” jelas Mukti. 

Terpisah, Supervisor PT PNM, Halmet dikonfirmasi menepis hal tersebut. Malah dirinya menyarankan awak media agar bertanya langsung kepada Kades. Karena pihaknya tidak ada masalah dengan warga. 

“Sampai sekarang  kami masih akur-akur saja dengan warga dan tidak ada masalah,” elaknya. 

Halmet menandaskan bahwa tidak ada demo yang dilakukan warga ke lokasi tambang mereka. Kejadian itu murni hanya kesalahpahaman saja. 

“Itu kesalahpahaman saja, jadi sudah selesai di lapangan,” ujarnya. 

Disinggung apa penyebab keributan antara warga dan pekerja, dirinya tidak tahu apa penyebabnya. Karena pada saat orang ramai dan gerombolan. Saat dirinya turun ke lapangan persoalan sudah selesai semua. 

“Posisi saya lagi di kantor, dapat informasi ada gesekan. Saya kesana masalahnya sudah selesai,” jelas Halmet. 

Selain itu, Halmet tidak menampik terkait dengan proyek warga sekitar yang mendapatkan pekerjaaan berdasarkan nilai tawar menawarnya. 

“Jadi mau siapapun, tawarnya bagus dan kualitasnya bagus itu yang kita utamakan,” pungkasnya. [arh]