Akan tetapi, salah satu murid yang diperhatikannya sejak awal tidak juga mengangkat tangannya ke atas seperti murid – murid yang lainnya.

Lalu sang Guru bertanya kepada muridnya yang diam dan membisu itu.

“Ada apa nak, kamu sakit,” tanya sang Guru. Dan si murid menggeleng.

“Kenapa tidak angkat tangan, tidak mau masuk surga.” tambah sang Guru.

Si murid menjawab dengan tegas, “Tidak mau Guru.” jawab dia.

“Lho, kenapa?. Semua teman – temanmu mau masuk sorga.” tanya sang Guru.

“Bukan begitu Guru.” jawab si Murid. “Saya tidak pantas masuk sorga, saya sering bangun kesiangan dan sholat subuh pun sering terlewatkan. Saya sudah beberapa kali berbohong sama orang tua.”

“Pernah jahil kepada teman dan sampai menangis. Saya malu sama Tuhan, saya malu berucap mau masuk sorga. Karena perbuatan yang saya lakukan seperti penghuni neraka,” ucap si murid disertai derai air matanya.

Mendengar penjelasan muridnya, sang Guru tertegun dan tanpa terasa air matanya pun mengalir.