Pahamilah bahwa kita begitu berharga dengan kekurangan dan kelebihan kita. Namun, bukan berarti kita harus berhenti dalam melakukan perbaikan diri.

Saat ini kita fokus saja untuk meningkatkan kualitas diri kita, menambah wawasan, menguatkan ibadah, dan upaya lainnya yang akan menguatkan citra positif dalam diri kita.

3. Kenali calon pasangan dengan baik

Sejatinya, dalam proses pencarian jodoh, tidak ada istilah ‘beli kucing dalam karung’ karena dalam proses ini, kita tetap akan sebenar-benarnya diminta untuk mengenal calon pasangan dengan baik.

Cari tahu apa kelebihannya, apa kebaikannya, apa yang menjadi alasan kuat kita untuk menerimanya. Tanyakan pula pada hati kita, apakah kita mampu menerima kekurangannya?

Dengan hadirnya penerimaan yang baik, keduanya akan lebih mudah mengontrol segala ego karena telah tumbuh pemakluman dan toleransi dalam hubungan.

4. Restu Orangtua

Salah satu hal yang menjadikan kita belum yakin untuk menikah bisa jadi karena kita belum banyak terbuka dengan orangtua.

Kita merasa orangtua belum sepenuhnya ikhlas melepas diri kita untuk menikah. Atau, bisa jadi orangtua sebenarnya sudah merestui keputusan kita, tapi kitalah yang justru merasa belum puas untuk membahagiakan mereka.

Maka, jalinlah komunikasi yang baik dengan orangtua, ngobrol lebih dalam dari hati ke hati, banyak meminta maaf, minta restunya dengan hati yang tulus.

Lalu buktikan kita telah dewasa dan siap mengarungi perjalanan hidup berumah tangga, dan pastikan kita dapat memberikan bakti maksimal kepada mereka, sekalipun kita sudah menikah.

5. Jangan lelah berdoa

Hati kita adalah milik Allah. Kemantapan, keyakinan, kekuatan, dan kemudahan itu datangnya hanya dari Allah. Kita punya doa sebagai penghubung komunikasi kita dengan Allah.

Petunjuk Allah dalam jejak kehidupan akan jauh lebih mudah kita temukan tatkala hati kita selalu tertaut padaNya. Hikmah dalam setiap ketetapan Allah, akan jauh lebih mudah kita resapi tatkala hati kita tak jemu-jemu melibatkanNya.