Jembatan penghubung yang dimaksud yaitu jembatan penghubung antar desa dan Kecamatan, yaitu Kecamatan Air Padang dan Kecamatan Batik Nau.

Saat ini sebuah jembatan yang dibangun belasan tahun lalu, sudah rusak dimakan usia. Jembatan ini juga hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

“Jembatan gantung ini usianya sudah belasan tahun, sudah beberapa kali di rehab. Tetapi kita butuh jembatan baru dan permanen dari pemda,” kata Ismail.

Lanjut Ismail mengatakan, bukan hanya jadi akses penghubung antar desa dan kecamatan, lebih vital dari itu jembatan ini juga menjadi satu-satunya akses pergerakan ekonomi masyarakat, yang mayoritas berprofesi sebagai petani sawit dan karet.

Setiap hari petani mengangkut hasil panen melalui jembatan ini. Karena hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, maka biaya produksi petani menjadi lebih besar.

“Kalau ada jembatan yang lebih besar dan bisa dilalui mobil, tentu biaya petani akan berkurang. Tapi kalau sekarang, jujur saja biaya langsir sangat tinggi. Maka dari itu kita sangat butuh jembatan baru yang lebih besar,” tutup Ismail. (Adv)