“Kebijakan dan upaya intervensi pada fokus dan lokus kemiskinan ekstrim yang sudah terlaksana hendaknya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus kita evaluasi,” papar Wabup.

Wabup Arie kembali menghimbau kepada seluruh jajaran Pemkab Bengkulu Utara yang tergabung di dalam TKPK Kabupaten Bengkulu Utara untuk merumuskan dan melakukan terobosan yang efektif guna menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

“Saya minta saling berkoordinasi secara intensif dan intervensinya yang telah diberikan tugas untuk mengawal kemiskinan di 19 kecamatan. Upaya secara simultan juga harus dilakukan oleh Pemerintah Desa melalui penyusunan RKPDes Tahun 2024,” kata Wabup.

Wabup berharap, penyusunan RKPDes Tahun 2024 dapat memberikan prioritas utama pada ketahan pangan, penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting, pengendalian inflasi daerah, pencegahan dan pengendalian AIDS,Tuberkulosis, Malaria dan peningkatan desa open defecation free serta mitigasi bencana alam maupun non alam.

Selanjutnya Wabup berharap penanganan kemiskinan dapat dilakukan secara komprehensif, yaitu melihat kemiskinan tidak hanya melihat dari sisi pendapatan per kapita. Namun lebih kepada pendekatan menyeluruh seperti sisi ekonomi, sosial, budaya dan letak geografis daerah.

“Kita sadari bahwa penanggulangan kemiskinan secara umum tidaklah mudah karena banyak permasalahan yang dihadapi. Namun kita harus terus berusaha tentunya dengan semangat, optimis, tekad dan niat tulus sehingga kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Utara dapat terurai,” pungkas Wabup. [ibh/Adv]