“Kalau pedagang yang tidak ada mesin Genset kadang-kadang menyambung api listrik sama pedagang yang ada mesin Genset. Kami sebagai pedagang berharap penerangan ini jadi perhatian pemerintah daerah,” imbuh Diana. 

Sejak pedagang diatur dan disusun rapi oleh OPD terkait, sebagai pedagang dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah. Selain para pedagang lebih teratur arus lalu lintasnya lebih terlihat rapi. 

“Mudah-mudahan Kota Argamakmur khususnya Alun-alun Rajo Malim Paduko tetap ramai pengunjung, karena ini salah satu icon wisata lokal maupun luar daerah yang diminati semua kalangan,” jelas Diana. 

Sementara itu, salah satu wisatawan luar daerah, Ari mengatakan icon wisata Alun-alun Rajo Malim Paduko ini agar terus dijaga. Pengembangannya ke depan tentu kembali kepada dinas terkait. 

Konsep pembangunan kepariwisataan yang lebih kepada pengenalan daerah. Agar Kota Argamakmur menjadi kota tujuan bukan persinggahan saja. 

“Untuk saat ini sudah menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar daerah. Seperti saya, dulu saat berkunjung ke Argamakmur selesai urusan langsung putar arah ke Kota Bengkulu. Tapi kalau sekarang bisa santai melepas penat disuguhi jajanan kuliner disini.”

“Salah satunya tidak terlepas dari para pedagang, selain potensi dalam pembangunan ekonomi UMKM di daerah ini, juga ikut serta mendominasi dalam memperkenalkan icon wisata Alun-alun Rajo Malim Paduko,” pungkasnya. [arh]