Contohnya kutipan sebagian dari Alquran Surat Al-Maidah ayat 32 yang artinya, “Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.” Kalimat tersebut terpasang di sejumlah fasilitas umum seperti halte dalam bahasa Inggris “Who ever saves a life it is as if he had save mankind entirely”.

Jauh sebelum pandemi corona, universitas berpengaruh di AS yaitu Universitas Harvard juga memajang makna kutipan ayat Alquran Surat An Nisa ayat 135.

Tepatnya di pintu masuk gerbang Fakultas Hukum Universitas Harvard tertulis “Oh ye who believe. Stand out firmly for justice as witnesses to Allah, even as against your selves or your parent or your kin, and whether it be (againts), rich or poor; for Allah can best protect both.” Qurat sura An-Nisa 4:135.

Surat An-Nisa 135 yang dianggap ekspresi keadilan paling hebat itu selengkapnya berbunyi; “Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri, atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) baik kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha teliti atas segala apa yang kamu kerjakan.”

Selain menguras kecemasan, merenggut kematian, melumpuhkan ekonomi, mensunyikan kota, pandemi Corona juga memberi pelajaran banyak hal tentang makna hidup dan kehidupan. Corona seolah ingin membersihkan kehidupan dunia yang fana ini dari kekotoran.

Tuhan dengan perantara corona seperti ingin menampar keserakahan manusia, menyadarkan mereka yang rakus harta kekayaan dan jabatan. Yang dulu tidak ingat mati, sekarang ingat mati. Yang dulu biasa berpoya-poya, sekarang hanya bisa tinggal di rumah. Yang dulu sering hambur-hambur uang dengan bepergian, sekarang penerbangan off. Yang dulu bolak-balik jalan-jalan ke luar negeri, sekarang banyak Negara lockdown. Bahkan, untuk umroh ke tanah suci pun tidak bisa, karena Arab Saudi juga lockdown.

Pandemi Corona telah mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga toleransi, menahan diri dari nafsu duniawi, memperkuat persaudaraan sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, meningkatkan kepedulian, memperkokoh persatuan, menjaga kebenaran dan keadilan. Corona seolah telah menjadi guru kehidupan kita saat ini.

*Penulis adalah wartawan senior yang juga Ketua PWI Provinsi Bengkulu