“Kita berharap dibangunlah auning untuk pedagang, dan dibangun mushola agar bisa dimanfaatkan wisatawan untuk sholat,” ujarnya.

Selanjutnya, yang sangat penting sarana listrik, dengan adanya listrik guna meminimalisir tindak kejahatan, dan juga sangat bermanfaat bagi wisatawan yang ingin ke berkunjung ke Danau Gedang maupun yang mengelola tempat ini.

“Nah, yang lebih penting lagi, kepada pemerintah daerah bayarlah tanah masyarakat yang ada di kawasan wisata ini. Kalau tanah masyarakat tidak dibayarkan ganti ruginya, sama saja mendzolimi masyarakat,” imbuhnya.

Lanjut Zawawi, kalau dinas pariwisata benar-benar ingin mengelola tempat ini, mestinya berkoordinasi terlebih dahulu dengan masyarakat sekitar. Agar apa yang akan dibangun tidak salah konsep, sekarang lihatlah yang sudah bangun ternyata mubazir.

“Kawasan wisata disini yang bisa kita andalkan satwa burung bangau dan kera. Kalau memang mau dikelola serius dan ada dananya satwa ini bisa kita lindungi,” tutupnya. [pili]