Mengutip Najwa Shihab, “Kepemimpinan yang gigih bekerja, niscaya hasilkan perubahan yang kasat mata. Mengentaskan persoalan dengan nyata, bukan sekadar bumbu retorika”.

Kita berharap, siapapun pemimpin Bengkulu Utara di masa yang akan datang dapat membangun Bengkulu Utara. Tidak hanya dengan bekerja dan bekerja, akan tetapi membaca dan membaca. Membaca apa? Membaca keinginan dan yang diharapkan rakyat Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu ini.

Siapapun pemimpin yang dipercayakan rakyat untuk memimpin Bengkulu Utara, tentunya rakyat Bengkulu Utara tidak menginginkan pemimpin seperti pameo Melayu Bengkulu “”Otta Gedang Cirik Kerre (Obrolannya Besar (Hebat), Tahinya Keras)”.

Berkaca dari pameo Melayu Bengkulu yang cukup populer di era Tahun 80-an ini menggambarkan sosok seseorang atau kelompok tertentu yang kalau bicara hebat, ‘selangit’ dan saat diminta faktanya nihil.

Pastinya rakyat Bengkulu Utara tidak menginginkan pemimpin seperti ungkapan pameo itu, akan tetapi menginginkan sosok pemimpin yang dapat membangun Kabupaten Bengkulu Utara yang lebih spektakuler.

Penulis tinggal di Bengkulu Utara