Oleh: Benny Hakim Benardie.

Pernah  sanak dengar istilah politik kambing bobok? Jangan bilang pernah. Baru sekali inilah istilah ini dimunculkan, mengingat ada kesamaan politik jelang Pilcagub, khususnya di daerah kita.

Politik kambing bobok hanya merupakan analogi. Bagaimana seekor kambing jantan, saat ‘mengepek’  betina, pasangannya saat ingin mengawininya. Yang menarik adalah teriakannya. “mboooook”, teriak kambing jantan. Jadi jelas, kambing bobok itu bukan artinya kambing tidur. Melainkan karena teriakannya dia dijuluki.

Pertanyaanya adalah, apa  yang dilakukan kambing bobok usai memenuhi keinginannya? Kambing bobok akan terus berteman dengan  pasangannya, meskipun saat ada betina yang lain akan diperlakukan hal yang sama. Seolah-olah dialah sosok pemberi kenikmatan dan kebahagiaan.

Dikatakan kambing bobok, cirinya sudah berumur. Punya tanduk dan jenggotnya sudah panjang. Lantas apa penjabarannya dengan istilah politik?  Sama dengan istilah politik belah bambu. Satu diinjak, satu diangkat.