BENGKULU, redaksi88 – Plt Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah laksanakan gerakan penanaman mangrove. Kegiatan ini salah satu program padat karya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada masa Pandemi covid-19.

Kegiatan turut didampingi, Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta unsur Forkopimda. Bertempat di kawasan Muara Sungai Air Bengkulu, (9/11/2020).

Disampaikan Dedy, terima kasih atas bantuan yang telah disalurkan. Ia berharap, program padat karya ini ke depan semakin meningkat dalam rangka memulihkan ekonomi masyarakat yang terpuruk sejak dilanda pandemi covid-19.

Selain itu, diharapkan mampu mengurangi dampak kerusakan ekosistem mangrove di Bumi Rafflesia.

“Jika melihat program provinsi dan kabupaten tentu sangat terbatas, maka perlu bantuan dari kementerian untuk selalu menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui program PEN seperti ini,” jelas Dedy.

Sementara itu, dijelaskan Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Hudoyo. Program ini merupakan bantuan dengan pola langsung kepada masyarakat, melalui pemberian pekerjaan penanaman mangrove dengan imbalan uang.

Tahun ini provinsi Bengkulu mendapatkan target penanaman mangrove terdegradasi seluas 50 hektar pada 4 lokasi. 

Diantaranya, Taman Wisata Alam Pantai Panjang  seluas 9 hektar, Kelurahan Padang Serai 2 hektar. Kelurahan Beringin Raya seluas 5 hektar dan desa Tawang Rejo, Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma seluas 34 hektar.

“Bengkulu hanya mendapatkan 50 hektar dari 15 ribu yang kita terima di tahun ini. Karena Bengkulu memiliki hutan mangrove yang sangat sedikit, dan yang banyak di sini hutan pantai,” tuturnya. 

Namun, Hudoyo berjanji akan meningkatkan program padat karya ini hingga dua kali lipat di tahun depan, diperluas untuk hutan mangrove dan hutan pantai.  

Pelaksanaan PEN mangrove ini menggandeng dan melibatkan masyarakat yang diwadahi dalam kelompok tani, kelompok pecinta mangrove dan forum pemerhati lingkungan. 

Program padat karya di Provinsi Bengkulu ini  menyerap sebanyak 4.432 hari orang kerja. Upaya pemulihan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang terlihat nyata bagi masyarakat di provinsi Bengkulu. [ck1/adv]