BENGKULU UTARA, redaksi88.com — Hilangnya filosofi bentuk patung Tugu Amanah yang tidak sesuai dengan ciri khasnya dikritik Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Bengkulu Utara, Samid, Itu tidak boleh.

Diceritakan Samid, sebelum dilakukan pemugaran Tugu Amanah. Dirinya dipanggil oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bengkulu Utara, Heru Susanto, ST.

“Ada dua persoalan saat dipanggil kepala dinas PUPR saat itu, pertama soal Rumah Adat dan yang kedua Tugu Amanah.”

“Saya katakan saat itu, tidak ada rumah adat yang bentuknya demikian. Kadis PU saat itu balik bertanya jadi apa namanya, saya katakan tidak tahu. Karena, sebenarnya rumah adat itu tidak ada dan tidak ada bubungannya bengkok-bengkok begitu. Tidak wajar itu dikatakan rumah adat, karena saya katakan tidak ada bubungan rumah disini (Bengkulu Utara-red) bentuknya seperti itu,” ungkap Samid, (23/10).

Baca Juga : Hilangnya Filosofi Tugu Amanah Kota Argamakmur

Selanjutnya, saat itu Kadis PU mengatakan bagaimana kalau patung Tugu Amanah diberikan kain celana atau kain basahan yang seperti sekarang itu.