BENGKULU UTARA, redaksi88.com — Kritik pedas dilontarkan oleh Kepala Desa (Kades) Batu Layang, Kecamatan Hulu Palik, Iskandar Zulkarnain. Sebut oknum anggota DPRD dapil III Bengkulu Utara asal bunyi ‘Asbun‘ saat Musrenbangcam tahun 2018.

Dampak dari asbunnya dewan yang hadir pada rapat Musrenbangcam saat itu, berimbas kepada usulan infrastruktur jalan poros untuk desanya sepanjang 2 kilo lebih dicoret. 

“Sampai saat ini saya sangat kecewa selaku Kepala Desa Batu Layang, kami sudah berupaya agar jalan poros desa ini dibangun dalam usulan saat itu. Dengan alasan tidak jelas kenapa usulan kami dicoret begitu saja oleh dewan terhormat itu,” sesal dia, Rabu (14/10/2020).

Iskandar pun mengatakan, sekarang apa yang bisa mereka (Dewan-red) lakukan terhadap warga Desa Batu Layang ini. Penantian panjang masyarakat disini agar jalan bisa dibangun oleh pemerintah daerah pupus sudah.

“Sudah diukur jalan poros desa ini oleh pihak dinas PUPR saat itu, saya juga yang mendampingi. Jalan poros Desa Batu Layang ini sudah masuk skala prioritas pembangunan Bapak Bupati Mian kala itu, karena itu janji bupati dengan masyarakat di desa ini,” jelas dia.

Lanjut Iskandar, dia sangat menyayangkan sikap anggota dewan saat Musrenbangcam kala itu, mereka saat itu baru menjabat menjadi anggota DPRD Bengkulu Utara. Tentunya, saat itu mereka tidak paham akan usulan yang sudah dibahas bersama pihak kecamatan sebelumnya.

“Mereka harus paham ya, Desa Batu Layang ini sudah ada sejak Tahun 1930. Ini desa tua, mereka harus paham sejarah, Jangan asal main coret-coret saat kami masyarakat ini mengusulkan pembangunan untuk desa kami,” ketus dia.

Disinggung, siapa saja anggota dewan yang hadir pada rapat Musrenbangcam saat itu. Iskandar mengatakan, anggota dewan perwakilan dapil dari Parpol Golkar berinisial SD dan RO dari Parpol PKPI 

“Kami tidak akan mengajukan usulan lagi untuk jalan poros desa Batu Layang ini, silahkan perjuangkan hak-hak kami oleh dewan yang sudah mencoret usulan yang telah kami sampaikan dalam Musrenbangcam. Wilayah desa kami ini dapil mereka, biarkan masyarakat yang menilai,” tandas Iskandar. [zal]