BENGKULU, Redaksi88.com – Tahun 2020 telah dilewati, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu sebut Visit 2020 Wonderful Bengkulu secara brand, program telah tunai dilaksanakan. 

Hal ini dikatakan Bidang Pemasaran Dispar Bengkulu, Meki Indomana. Ia juga menjelaskan bahwa Visit 2020 Bengkulu Wonderful ini adalah “trigger” Bengkulu.

“Bengkulu sudah layak untuk dikunjungi dan sudah menerima sebagai tuan rumah kunjungan wisatawan nusantara ataupun mancanegara,” kata dia, Kamis, (14/01).

Selain itu, dalam hal fisik dan lain sebagainya, berjalan berbanding lurus seiring dengan jalannya program-program dan memerlukan waktu yang cenderung lama. Sebenarnya itu bukan gold yang ingin didapatkan, tetapi bangunan tinggi. Event-event itu hanya bagian dari pendukungnya. 

“Intinya Bengkulu sudah mempunyai branding pariwisata di kancah nasional. Sebenarnya itu sudah tunai. Namun, karena adanya pandemi Covid-19. Tetapi bukan berarti hirarki semangat Wonderful 2020 itu usai, melainkan program di dalamnya tetap berlanjut,” yakin dia.

Disinggung konsep apa yang selanjutnya akan dilakukan Dispar, Meki memberikan bocoran, Dinas Pariwisata merencanakan brand baru yakni Natural Bengkulu.

Konsep ini kelanjutan dari Wonderful 2020, namun dengan konsep yang berbeda. Nantinya akan diajukan ke gubernur dan akan di register ke Kementerian.

Natural Bengkulu yang dimaksud, melihat latar belakang Bengkulu mempunyai alam dan budaya yang masih alami. Hal ini akan dikonsepkan sedemikian rupa agar pariwisata Bengkulu bisa berkembang dengan baik. 

“Bengkulu tidak punya modernisasi gedung-gedung pencakar langit dan wisata glamor lainnya. Sehingga Bengkulu berusaha fokus terhadap alam dan budaya yang masih alami tersebut,” papar dia.

Lanjut Meki, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tempat-tempat bersejarah terbanyak di Indonesia seperti, Fort Marlborough, Rumah Bung Karno, Fatmawati, Fort York.

Masih banyak situs-situs sejarah yang belum digali secara tuntas di seluruh Provinsi Bengkulu. Yang sangat eksis saat ini yakni tentang Ibu Fatmawati penjahit bendera merah putih pertama.

“Gubernur Bengkulu merencanakan dan fokus mengembangkan sektor pariwisata, tentang alam dan budaya yang berkaitan dengan sejarah bangsa Indonesia,” jelas dia.

Selain itu, Gubernur Bengkulu juga mengajak fokus agar Bengkulu mencoba masuk ke dalam Daerah Prioritas Wisata. Karena ada Enggano yang telah menjadi kawasan Strategis Ekonomi Nasional (KSEN) di tahun 2016.

Bengkulu akan berbenah terkait Big Data tempat wisata dengan fasilitasnya. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggencarkan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Agar kedua sektor tersebut dapat bangkit dan bertahan.

“Saat ini di Provinsi Bengkulu sudah ada 13 hotel, 13 restoran, 3 pusat oleh-oleh yang telah terverifikasi oleh CHSE. Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan dua sektor yang mengalami penurunan signifikan sejak merebaknya pandemi Covid-19,” papar dia.

Padahal, kedua sektor ini mempunyai kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. Dalam mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi yang belum juga usai.

CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). 

Kemenparekraf sebagai lembaga yang menaungi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menggencarkan protokol kesehatan CHSE, agar dapat diimplementasikan oleh badan usaha masyarakat. 

“Wonderful Bengkulu 2020 secara brand telah selesai, namun secara program akan terus berkembang dan akan meluncurkan program baru. Pengembangan dan memperkenalkan wisata Bengkulu ke kancah Nusantara dan Mancanegara dengan prosedur dan regulasi yang baru,” pungkas dia. [whd]