REDAKSI88.com – Organisasi SMSI dan JMSI Bengkulu Utara batal lakukan aksi demo. Forum Gerakan Masyarakat Bengkulu Utara (FORGEMABU) terbentuk dan termotivasi untuk tetap melakukan aksi demo menyampaikan aspirasi.

Aksi yang tergabung di dalam FORGEMABU merupakan gabungan perusahaan media, Ormas, LSM, pemuda, aktivis dan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara. 

“Sangat miris melihat batalnya aksi demo yang sudah digadang-gadangkan. Untuk itulah saya terpanggil, bersama rekan-rekan media, Ormas dan pemuda, aktivis serta masyarakat Bengkulu Utara berkomitmen dalam pembentukan FORGEMABU. Kembali melakukan aksi dalam menyampaikan aspirasi,” ujar Ketua Aliansi LSM Bengkulu Utara, Rozi HR, (20/12). 

Senada disampaikan, Lulus Triyono selaku tokoh pemuda pergerakan Bengkulu Utara. Dirinya merasa miris dan kecewa atas batalnya aksi demo. Karena pergerakan adalah suara rakyat, tak boleh tercederai oleh oknum-oknum segelintir orang.

“Sangat kita sayangkan dengan batalnya aksi demo, saya pun terpanggil menyatukan persepsi dan pandangan di FORGEMABU yang sudah terbentuk. Kita bersama rekan-rekan yang tergantung di FORGEMABU akan tetap melakukan aksi demo,” kata Lulus. 

Baca Juga : Jurnalis dan Ormas Akan Gelar Aksi di Kantor DPRD Bengkulu Utara

Sementara itu, Plt Ketua Koordinator Tommy Febrizky (Lidah Perak) mengatakan berbagai persoalan yang ada di Bengkulu Utara harus diluruskan. Jangan ada pembodohan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang berlindung di balik pengelolaan anggaran APBD Bengkulu Utara. 

Selaku aktivis muda Bengkulu Utara, ia meminta pihak-pihak yang terkait harus bertanggung jawab dengan adanya dugaan permainan dan monopoli anggaran yang ada di DPRD Bengkulu Utara. 

“Aksi demo akan kita lakukan dalam waktu dekat ini, dan ranah ini pula untuk menyampaikan berbagai isu maupun persoalan yang ada di Bengkulu Utara kepada wakil rakyat di Gedung DPRD tersebut. Kami sudah menyatukan sikap dan pandangan, aksi tetap berjalan,” tegas Tomy. 

Selain itu, perwakilan media online yang tergabung di FORGEMABU, Firdaus sangat menyayangkan sikap rekan-rekan media yang membatalkan aksi demo. Ia menilai terkait kasus di lembaga legislatif, yang sudah terlalu banyak kejanggalan yang terjadi. 

Persoalan ini harus dibuka lebar ke publik biar semua elemen masyarakat mengetahui. Transparansi anggaran harus diperjelas, dan jangan ditutup-tutupi. Jangan ada lagi pembodohan-pembodohan yang dilakukan. 

“Saya menilai mulai dari pemborosan anggaran, dugaan fiktif hingga adanya mafia anggaran, terutama intervensi yang diterima dewan. Terutama, memaksakan dugaan membuat Perda yang terkesan cacat hukum,” jelas Firdaus. 

Hal yang sama juga disampaikan Rinto, selaku aktivis yang juga bernaung di salah satu media online menyebutkan, bahwa dengan adanya dugaan monopoli anggaran yang ada di Sekretariat DPRD Bengkulu Utara sarat dipertanyakan. 

Kenapa di akhir APBD-P ada anggaran publikasi di pos yang berbeda, dan tidak di kelola oleh PPTK publikasi. Data yang dimiliki rekan-rekan media kenapa hanya 4 media saja yang diakomodir.

“Kami bersama rekan-rekan melalui FORGEMABU akan mempertanyakan hal ini, persoalan ini harus diperjelas. Harus dibuka terang-terangan, dan alasanya pun harus jelas. Jangan ditutup-tutupi sekarang sudah era transparansi agar publik tahu,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, aksi demo yang akan dilakukan FORGEMABU terkait dengan batalnya aksi demo yang yang akan dilakukan oleh SMSI dan JMSI Bengkulu Utara. Terkait dengan adanya dugaan monopoli anggaran, dan ditengarai pula adanya intervensi oleh pejabat tertentu. [red]