Site icon Redaksi88.com

Tersulut Emosi, Kades Talang Renah Akui Ancam Wartawan

Kediaman Kades Talang Renah.

BENGKULU UTARA, Redaksi88.com – Menanggapi santernya pemberitaan dugaan pengancaman yang dilakukan Kades Talang Renah berinisial SR kepada Wartawan. Kades membenarkan adanya perkataan kasar yang dilontarkannya kepada Wartawan karena tersulut emosi, lantaran Wartawan kurang beretika.

Kades Talang Renah tidak menampik kejadian itu, rekaman video yang sempat diambil oleh Wartawan saat kejadian, seperti itu adanya. Ia juga tidak tahu kalau yang mendatanginya saat pekerjaan jalan rabat beton para awak media.

“Tidak lebih dan kurangnya seperti yang di video itulah, saya tidak tahu kalau itu Wartawan,” kata Kades di kediamannya, (17/06).

Disinggung seperti apa kronologi kejadian saat itu, dikatakan Kades, saat itu ia tengah mengawasi orang tengah bekerja pembangunan jalan rabat beton. Tiba-tiba kedua Wartawan datang, tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu keperluannya apa.

Kondisi di lapangan saat itu membuat dirinya capek, memonitor para pekerja. Spontan saja tersulut emosi kepada Wartawan 

“Banyak orang saat itu ada TPK juga, emosi saya, semestinya mereka minta izin. Bicaralah saya dari ini, ada keperluan ini, kan enak kalau seperti itu. Saya mengawasi orang bekerja sampai berhenti bekerja.,” jelasnya.

Dimintai tanggapan, seperti apa langkah-langkah yang akan ditempuh, dimana persoalan ini sudah ditangani pihak Kepolisian. Kades tidak dapat berbuat banyak dan pasrah.

“Kalau untuk sekarang ini, maaf dek, saya belum bisa berbicara banyak,” ujarnya.

Terpisah, kendati demikian, Ketua SMSI Bengkulu Utara, Ismail Yugo melalui Wakil Ketua, Edi Yanto sangat menyayangkan sikap Kades. Sebab Kades merupakan pamong desa, contoh bagi masyarakat. 

Segala tindakan yang dilakukan merupakan panutan masyarakat. Inikan persoalan kecil, hanya miskomunikasi saja, sehingga menjadi blunder.

“Kades itu pemuka masyarakat, harus jernih dalam berpikir dan bertindak. Berbagai macam karakter pasti dia temukan sepanjang dia menjadi seorang pamong di desa,” imbuh Edi.

Persoalan ini sudah ditangani pihak penegak hukum, semua keputusan ada ditangan Polres Bengkulu Utara karena sudah masuk ranah laporan yang dilakukan dua Wartawan yang merasa diri mereka terancam.

“Benang merahnya sudah jelas, hanya miskomunikasi. Sekarang ranahnya sudah di tangan aparat hukum, apapun keputusan dan hasilnya, kita hanya menunggu saja,” pungkasnya.

Diketahui peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/06) saat itu Wartawan Tubersnews.com dan Pakarnews.com ingin mengambil liputan kegiatan pembangunan jalan rabat beton di Desa Talang Renah, Kecamatan Air Besi, Kabupaten Bengkulu Utara. [arh]

Exit mobile version