Site icon Redaksi88.com

Kepsek Bantah Dugaan “Uang Cuk” Dana BOS Afkin

Ilustrasi - Net

BENGKULU UTARA, R88 – Kepala sekolah (Kepsek) SDN 32 Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara bantah terkait adanya dugaan “uang cuk” di dalam Program Dana BOS Afirmasi dan Kinerja (Afkin) Tahun 2020 yang dilaksanakan pihaknya.

Dikatakan Kepsek SDN 32, Jarwo, bahwa di dalam pelaksanaan realisasi Dana BOS Afirmasi dan Kinerja (Afkin) yang dilakukan pihaknya melalui aplikasi Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah).

“Pelaksanaan BOS Kinerja ini, kami menyusun terlebih dahulu Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),” jelas dia. Jum’at (25/12).

Jarwo menambahkan, untuk di Kecamatan Kerkap sebanyak 4 sekolah terdiri dari 3 SD dan 1 SMP yang mendapatkan bantuan pusat itu.

“Dana BOS Kinerja, kami melaksanakan kegiatan pengecatan sekolah dan penambahan meja setengah biro,” ungkap dia.

Sebelum pelaksanaan BOS Afkin dimulai, diakui Jarwo, tidak ada pemaparan dari dinas terkait. Kebetulan pihaknya yang kedua kali mendapatkan bantuan. Jadi penawaran lewat mereka-mereka itu (Vendor-red).

“Kebetulan kami sudah ada pihak yang sebelumnya bekerja sama yang mengisi buku-buku. Jadi mereka sanggup, daripada menunggu-nunggu kami ke mereka saja, itu keputusannya,” terang dia.

Jarwo pun tidak menampik, bahwa sebelumnya ada vendor lainnya yang melakukan penawaran kepada pihaknya. Akan tetapi, alasannya tidak menggunakan vendor yang baru karena mereka belum kenal.

“Pertama, kita belum tahu tempat tinggal dan segala macamnya, kalau ada masalah mau saya kejar kemana. Kalau yang itu, sudah jelas. Yang kedua, dari segi ketersedian yang lama sanggup, gitu,” ucap dia.

Lanjut Jarwo, ia kurang mengetahui pelaksanaan BOS Kinerja ini dari awal. Serta kapan saat melakukan penawaran melalui aplikasi SIPLah. Sebab, prosesnya saat itu lama sekali dari membuat RKAS  dan disetujui dinas. 

“Yang tahu persis persetujuan dari dinas tanggal berapa dan bulan ke berapa, bendahara saya. Bendahara saya itu sekaligus operator saya. Sepengetahuan saya RKAS disetujui pertengahan Desember inilah,” kata dia.

Disinggung, terkait adanya informasi, dugaan pihak sekolah dengan vendor ada kesepakatan persentase berupa “uang cuk” di kegiatan BOS Kinerja. Ia tidak mengetahui hal itu.

“Saya malah belum tahu itu mas, yang penting kami kerja saja dulu. Tidak tahu informasi dari mana itu, nanti saya takut salah jawab,” pungkas Jarwo. [arh]

Exit mobile version