BENGKULU UTARA, redaksi88.com — Ayo buruan di order, Hijau Florist merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang papan bunga hadir di tengah masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara, untuk menyampaikan pesan maupun ucapan belasungkawa, pesta pernikahan dan lain sebagainya.
Di samping harga terjangkau untuk semua kalangan konsumen swasta, perusahaan maupun instansi pemerintahan, Hijau Florist memberikan hasil dan karya terbaik yang diinginkan konsumen untuk menunjukan rasa simpati atau rasa peduli kepada penerima.
Menariknya, sebagai pelaku usaha papan bunga, Hijau Florist memiliki ciri khas tersendiri. Perbedaan ini dilatarbelakangi dengan ketersediaan bahan baku di sejumlah wilayah.
Dikatakan pemilik usaha papan bunga Hijau Florist, Ismail YT, khusus Pulau Jawa karangan bunga berasal dari tumbuhan bunga alami. Hal ini didukung dengan ketersediaan pasokan bunga.
Lain halnya Pulau Sumatera, minimnya ketersediaan bunga alami, mengharuskan para pelaku usaha menggunakan bunga plastik jenis Suyok yang didatangkan langsung dari Negeri Tirai Bambu.
“Kami menyediakan karangan bunga jenis Wood, ini untuk meminimalisir penggunaan bunga Suyok dari China. Bahan baku mudah, model ini diterima oleh konsumen kami,” kata Ismail, Sabtu 27 Juni 2020.
Bagi konsumen swasta maupun pihak instansi pemerintahan ingin memberikan ucapan bisa mendatangi Hijau Florist yang berlokasi di Jalur lintas Lebong-Bengkulu, tepatnya di Desa Kuro Tidur, Kecamatan Kota Arga Makmur.
Selain menyediakan papan bunga berbahan kayu, Hijau Florist menjalankan jasa sewa papan bunga plastik jenis Suyok. Ketersediaan ratusan papan bunga plastik berbagai motif ini dapat mencukupi kebutuhan konsumen di Kabupaten Bengkulu Utara dan sekitarnya.
“Papan bunga plastik masih kita jalankan, ini hanya untuk mengembangkan usaha saja. Untuk pemesanan papan bunga kayu melalui WA saja di nomor 085384684085,” terang Ismail.
Ditambahkan Ismail, kondisi New Normal semoga memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha karangan bunga. Sebab, sejak pandemi Covid-19 memberikan dampak menurunnya omset jasa sewa dalam dua bulan terakhir. [pili]